Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML Atas

Pengertian Debit & Kredit Lengkap dengan Perbedaan, Contoh dan Maksudnya

Pengertian Debit & Kredit Lengkap dengan Perbedaan, Contoh dan Maksdunya

Apa Itu Debit dan Kredit? Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi seputar istilah dalam dunia keuangan yaitu Pengertian Debit & Kredit Lengkap dengan Perbedaan, Contoh dan Maksdunya. Yang mana bagi orang awan seperti Denpono tidak tahu apa arti dan maksudnya.

Sebelumnya saya akan disclaimer dulu bahwa admin Denpono Blog bukanlah orang yang paham tentang dunia keuangan atau ekomoni, buka juga seorang akedemisi dalam bidang tersebut. Admin benar-benar orang awam yang tidak paham tentang semua itu.

Artikel ini saya buat berdasarkan sudut pandang orang awan, jadi apabila ada kesalahan dimohon untuk dikoreksi lewat kolom komentar.

Bicara tentang pengertian debit & kredit, mungkin Kalian masih ada yang belum paham akan kedua istilah itu. Sebenarnya, penggunannya sering dipakai dalam dunia akuntansi. Salah satunya untuk menentukan laba atau rugi sebuah perusahaan.

Ketahui Pengertian Debit dan Kredit

Debit dan kredit merupakan dua hal yang berbeda. Istilah ini sering dipakai saat melakukan rekapan keluar masuknya aliran dana. Bagi anak akuntansi, Kalian mungkin tidak asing dengan neraca. Di dalamnya ada kolom terpisah antara debit serta kredit.

Untuk lebih jelasnya, debit ialah bertambahnya saldo pada harta seseorang (nilai aktivanya bertambah). Sementara itu, kredit adalah kegiatan melakukan pembelian, pembayaran atau penggunaan uang sehingga nilai harta berkurang. Ibarat kata, kedua istilah itu merupakan langit dan bumi.

Di dalam transaksi akuntansi perusahaan, antara debit dan kredit harus setara (dikatakan seimbang). Apabila tidak sama, maka akuntan harus menghitung ulang hingga keduanya sesuai. Namun untuk Kalian anak SMK, biasanya sudah paham sejak di bangku sekolah.

Sebagai contoh, jika perusahaan membeli peralatan untuk seminar sebesar 4 juta, maka kredit akan terisi sejumlah nominal tersebut. Sementara itu, bila kantor mendapatkan keuntungan proyek hingga puluhan juta, jumlahnya dicatat pada bagian Debit.

Apa saja Perbedaan Debit dan Kredit?

Kalian mungkin masih bingung sebenarnya apa perbedaan dari debit dengan kredit. Namun, jangan khawatir karena di sini Saya akan memberikan informasi cukup detail sehingga istilah tersebut bisa lebih mudah dimengerti. Simak baik-baik, ya!

1. Posisi di Akun Buku Besar

Istilah ini digunakan pada bidang akuntansi dalam penghitungan berbagai transaksi keuangan. Penggunannya sangat penting karena debit diletakkan di sebelah kiri, sementara kredit terletak di sisi kanan (posisi tersebut khusus untuk penulisan akun buku besar).

Sebagai contoh, Jika Kalian membeli sebuah rumah sebesar 150 juta, maka uang tersebut akan dicatat di sebelah kanan. Namun, di akun buku besar sang penjual hunian berada di sisi kiri. Antara keduanya tidak akan berjumlah sama (karena berkebalikan).

2. Posisi di Akun Neraca

Hal di atas pun juga berlaku pada akun neraca. Seluruh transkasi yang dikeluarkan akan dimasukkan dalam kredit. Lain halnya dengan pendapatan, baik pendapatan tetap maupun pendapatan tidak tetap semuanya diinput ke sisi debit. Jadi antara kedua sifatnya berkebalikan.

Sebagai contoh, Pak Tono mendapatkan gaji 2,5 juta per bulan. Kemudian ia membelanjakannya sekitar 1 juta untuk membeli makanan, baju dan persediaan bulanan. Uang 5 juta tersebut dimasukkan dalam kolom debit. Sementara itu, 1 juta yang dibelanjakan ini adalah kredit karena termasuk pengeluaran.

3. Posisi di Laporan Laba Rugi

Berbeda dari kedua poin sebelumnya, laporan laba rugi ini berkebalikan dengan buku tabungan. Seluruh pendapatan seseorang akan dituliskan dalam kredit. Sedangkan kolom debit diisi semua pengeluaran beserta kerugian yang dialaminya oleh pihat terkait.

Adanya posisi ini khusus untuk laporan laba rugi saja. Jadi Kalian tidak perlu bingung. Jika melihat di laporan keuangan secara umum, debit selalu terletak di kiri dengan fungsi mencatat pendapatan. Sedangkan kredit berfungsi menginfokan pengeluaran.

4. Peningkatan Debit & Kredit

Debit mengalami peningkatan jika Kalian memasukkan nominal gaji, uang asuransi serta berbagai asset yang dimiliki (seperti bangunan, tanah maupun sawah dan kebun). Sedangkan kredit bisa meningkat apabila ada hutang dengan seseorang (perusahaan), kenaikan biaya anggota serta laba yang ditahan.

Semakin banyak uang yang dimiliki, makin besar juga nominal debitnya. Tak hanya dana, asset seperti rumah atau benda tak bergerak lainnya juga termasuk dalam kolom tersebut. Sebaliknya, bila hutang di pihak lain semakin menumpuk, ini berarti jumlah kredit mengalami peningkatan.

5. Ditinjau dari Manfaatnya (Kartu Debit dan Kredit)

Kartu debit memiliki banyak fungsi, antara lain untuk transaksi penarikan uang tanpa dipungut biaya, tidak ada iuran tahunan, tidak menimbulkan hutang serta mudah bertransaksi. Sedangkan kartu kredit pun mempunyai keistimewaan, yakni mudah dipakai di luar negeri dan sebagai alat stabilitas ekonomi.

Namun, kartu debit juga ada kekurangannya yaitu memiliki biaya potongan per bulan. Sementara kartu kredit ini bisa berpotensi menimbun hutan di bank. Kalian bisa memilih mana opsi terbaik yang dirasa paling pas untuk digunakan. Menurut Saya, sebaiknya pilih kartu debit saja biar tidak banyak fikiran.

6. Berdasarkan Mekanismenya

Kartu debit ini diberikan bagi Kalian yang sudah punya rekening bank saja. Jika sudah mendapatkannya, pastikan ada saldo yang digunakan untuk tarik tunai sewaktu-waktu. Sayangnya, kalau ingin dipakai transaksi online agak terbatas. Untuk biayanya bukan tahunan dibayarkan pada setiap transaksi.

Untuk kartu kredit, Kalian tidak perlu terdaftar dalam bank dan tagihannya pun akan dikirim ke alamat setiap bulan (sekaligus dengan bea materai dan biaya lainnya). Namun, ada biaya yang harus dikeluarkan setiap tahun untuk membayar uang kepemilikan kartu.

Contoh Debit dan Kredit

Antara pengeluaran serta penerimaan dalam laporan keuangan akuntansi harus sama. Jika tidak, itu berarti ada yang kurang dan perhitungan yang salah. Agar lebih paham tentang debit dan kredit, yuk pahami kasusnya.

Suatu hari, Pak Iwan meminjam di bank sebesar 60 juta. Uang itu digunakan untuk membeli kendaraan sebesar 10 juta dan dipakai guna membeli bahan baku membuat rumah 20 juta. Dari transaksi ini dapat terlihat pengeluaran serta penerimaannya.

Dalam jurnal, ditulis kas (debit) sebesar 60 juta dan hutang bank 60 juta. Saat menuliskan laporan, pastikan melakukan mencatat secara seimbang agar hasilnya sama. Sedangkan kreditnya yaitu kendaraan (debit) 10 juta serta pengeluaran kas (kredit) 10 juta.

Melihat transaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa saat menuliskan debet, harus ada yang dituliskan di kredit. Kalian harus paham bahwa penerimaan berupa hutang tersebut yang harus dibayarkan, jadi perlu dicatat transaksinya. Sampai di sini, apakah sudah cukup mengerti?

Baca Juga : Rekening Koran : Pengertian, Fungsi dan Cara Mencetaknya

Mengenal Maksud Debit dan Kredit di Buku Tabungan

Di buku tabungan, Kalian pasti menemukan yang namanya debit dan kredit. Jika ingin memahaminya, sebaiknya posisikan diri sebagai pihak perbankan. Apabila ada transaksi pembayaran, baik itu BPJS maupun pembelian pulsa, maka dicatat di sebelah D (debit).

Mengenal Maksud Debit dan Kredit di Buku Tabungan

Namun, bila Kalian menyetorkan uang untuk menabung di bank (BRI, Mandiri, BCA dan lain-lain), dana tersebut akan diletakkan di sebalah kredit. Mengapa begitu? Hal ini dikarenakan pencatatan dilakukan dari sisi perbankan. Saldo yang bertambah itu juga termasuk “hutang”, karena berbentuk dana sementara yang dipinjamkan ke bank.

Intinya, segala pencatatan pada buku tabungan tentang penerimaan nantinya akan ditulis di kolom kredit. Sedangkan semua pengeluaran masuk dalam kolom debit. Di dalam buku tabungan sendiri, pastinya akan diberikan beberapa potongan dengan nominal yang tidak sama (masuk debet).

Hal semacam ini juga bisa dilihat jika Kalian menggunakan layanan pembayaran online. Seperti internet banking, DANA, OVO, GOPAY, LINKAJA, paypal dan masih banyak lagi. Saya sendiri pun juga menggunakan beberapa platform tersebut dan rutin melakukan pengecekan.

Lihat Juga :

Itulah pengertian debit & kredit yang perlu Kalian ketahui. Sebenarnya tidak sulit untuk memahaminya. Agar tidak bingung lagi, jangan lupa pelajari contoh transaksi beserta pembukuannya!

Afif Maulana Efendi, S.T.
Afif Maulana Efendi, S.T. Full Time Blogger, Content Creator YouTube, Admin Jasa Convert Denpono. Ingin mengenal lebih jauh silahkan hubungi lewat email di halaman "Kontak", suwun..

Posting Komentar untuk "Pengertian Debit & Kredit Lengkap dengan Perbedaan, Contoh dan Maksudnya"